Malang, Jalaludin Rumi. Kebobrokan bangsa Indonesia dinilai sudah berada kondisi cukup akut yang memprihatinkan. Konstitusi tidak lagi menjadi pijakan. Korupsi menjadi tradisi yang tak terhindarkan. Cara berpikir dan prilaku bangsa dari level atas sampai pada level bawah sama sekali jauh dari fondasi nilai ideologi bangsa yang telah terbangun oleh para founding father bangsa.
Di sisi lain, generasi penerus masa depan bangsa, dari level pelajar sampai mahasiswa ternyata juga mengalami hal yang sama. Akibatnya, banyak kasus kekerasan, seks bebas, bahkan mental korup telah terjangkit dalam diri bibit-bibit pemimpin bangsa ini.
Indonesia Kritis, Tujuh PKC PMII se-Indonesia Keluarkan Petisi Batu (Sumber Gambar : Nu Online) |
Indonesia Kritis, Tujuh PKC PMII se-Indonesia Keluarkan Petisi Batu
Demikian salah satu poin penting yang dihasilkan dalam pertemuan informal tujuh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), selama dua hari, pada hari Sabtu hingga Ahad (3-4/11) di Hotel Victori, Batu Malang.Jalaludin Rumi
"Organisasi mahasiswa seperti PMII juga demikian. Kita harus diakui di tubuh PMII sekarang telah terjadi degradasi pemikiran, moral dan spiritual. Lakon aktivis PMII saat ini sudah tidak lagi mencerminkan PMII yang sebenarnya,"kata Ketua Umum PKC PMII Jatim Fairouz Huda, Ahad (4/11) malam.Fairouz menjelaskan, pertemuan tersebut bertujuan untuk merefleksi diri atas kondisi internal PMII. "Seperangkat aturan dan nilai ideologis paradigmatik PMII tidak lagi menjadi pedoman hidup dan organisasi,"tandas Fairouz prihatin.
Jalaludin Rumi
Selain persoalan internal, pertemuan tersebut untuk merespon berbagai persoalan bangsa. Pasalnya kondisi bangsa Indonesia saat ini berada dalam kubangan keprihatinan yang mendalam.Kami menyatakan bahwa Indonesia sedang berada dalam keadaan yang bobrok. Keadilan, kebhinekaan, penegakan hukum dalam kondisi yang memprihatinkan," kata pria kelahiran Madura ini.
Karena itu, Fairouz bersama 6 PKC PMII menyatakan, perlu dilakukan perubahan radikal di tubuh PMII. "Tentu saja dengan mendobrak PB PMII sebagai struktur yang memiliki tanggung jawab struktural atas semua ini,"tegasnya.
Dalam pertemuan yang diikuti tujuh PKC PMII se Indonesia yg terdiri dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan tersebut menghasilkan lima rumusan pikiran.
Lima point pemikiran yang disebut dengan "PETISI BATU" itu adalah sebagai berikut. Pertama, mendesak pemerintah untuk meneguhkan kembali nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Kedua, kondisi PB PMII dibawah kepemimpinan sahabat Adin Jauharudin sudah jauh banyak menyimpang dari tata aturan nilai dan produk hukum organisasi PMII. Sehingga banyak menimbulkan kegelisahan di seluruh level struktur organisasi PMII.
Ketiga, menegaskan dan menghimbau kepada seluruh elemen keluarga besar PMII di seantero Nusantara untuk secara seksama dan bersama-sama menyelamatkan organisasi PMII.
Keempat, mendesak kepada sahabat Addin Jauharudin selaku pimpinan PB PMII untuk patuh terhadap segala tata aturan nilai dan produk hukum organisasi PMII.
Kelima, jika hal-hal di atas tidak diperhatikan oleh PB PMII, maka kami berkomitmen untuk menempuh langkah-langkah konstitusional demi penyelamatan organisasi PMII.
Lima Petisi Batu tersebut di atas ditanda tangani oleh tujuh pimpinan PKC PMII. Yaitu, Fairouz Huda (Ketum PKC Jatim), Muhammad Zuyyin (Ketum PKC Jateng), Edi Rusyandi (PKC PMII Jabar), Sahril Ishak (Ketum PKC Kalbar), Eka (Ketum PKC PMII Lampung), Taufik Hidayat (Ketum PKC PMII NTB), Radini (Ketum PKC PMII Kalsel).
"Konsolidasi PKC PMII se Indonesia seperti ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan secara bergiliran, sebagai ruang kritik, otokritik dan penyikapan atas berbagai persoalan kebangsaan,"tegas Fairouz yang juga mantan Ketua Umum PC PMII Malang ini.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Abdul Hady JM
Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/40649/indonesia-kritis-tujuh-pkc-pmii-se-indonesia-keluarkan-quotpetisi-batuquot
Jalaludin Rumi
EmoticonEmoticon