Jalaludin Rumi - Akhir-akhir ini, situs online dan iklim media sosial kian panas dan ramai dengan tema-tema keislaman, namun banyak yang berbau SARA dan menghasud. Ironisnya, banyak yang menshare tanpa tahu kalau konten ternyata isinya hoax.
Marak Ujaran Kebencian di Medsos, Cyber Jateng: Siap Lawan! - Jalaludin Rumi |
Marak Ujaran Kebencian di Medsos, Cyber Jateng: Siap Lawan!
Demikian dikatakan oleh Hasan Habibie dalam Workshop Digital Literasi bertema "Deradikalisasi Dunia Maya Berbasis Pendidikan Damai", yang diselenggarakan oleh Lakpesdam NU Kota Semarang, di Aula Perpustakaan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Sabtu (30/12/2016) pagi.Menurut Hasan, jumlah netizen yang kini ada 87 juta orang (Indonesia) mudah terprovokasi dan mudah emosi dengen gesekan isu SARA sedikit, "beda pandangan sedikit soal demo 212, sudah berani dengan kiai," ujar Hasan di sesi pertama acara,
Dalam provokasi dunia maya, yang dipentingkan saat ini bukanlah kebenaran, tapi memoles kebohongan sehingga terkesan memiliki kebenaran, "itulah hoax," lanjut Hasan, "dalam bahasa lain, internet sekarang akhirnya bisa hidup bila kebohongan bisa dipoles jadi kebenaran, post truth era istilahnya," imbuhnya di hadapan puluhan mahasiswa dan santri se Semarang.
Atas fenomena busuk itulah, Hasan Habibie yang juga dari Pustekkom Kemendikbud itu, hanya menginginkan supaya para santri melek literasi digital, "santri bisa searching internet dengan benar, that is enaught," bebernya. Itu sangat stategis bagi santri mengingat selama ini musuh bersama kelompok pembuat hoax adalah Nahdlatul Ulama (NU).
Untuk alasan tersebut, peserta sepakat untuk membentuk poros melek digital di wilayah Jawa Tengah dengan nama Aswaja Cyber Jateng, yang dideklarasikan langsung bersama sekretaris Lakpesdam NU Semarang, Rikza Chamami, tepat pukul 15.30 WIB.
Agus Fathuddin, jurnalis senior dan Sekjen PCNU Kota Semarang yang hadir dalam pembukaan mengharapkan kepada gerakan Cyber Aswaja Jateng itu bisa membantu para kiai yang selama ini, menurutnya, merasakan kegundahan sejak ada perseturuan antara GNPF dan Ahok di Jakarta. "Kita ini diserang, tapi tidak terasa," papar Agus.
Acara yang berlangsung hingga sore hari tersebut didukung juga oleh Jalaludin Rumi bersama pembicara yang juga aktif sebagai admin website aswaja, antara lain Sholahuddin Ahmad (Ansorjateng.net), Abdullah Hamid (Ayomondok.com), Munawir Aziz (Islami.co) dan M Abdullah Badri (Nujepara.or.id). [Jalaludin Rumi]
Dari : http://www.dutaislam.com/2016/12/marak-ujaran-kebencian-di-medsos-cyber-jateng-siap-lawan.html
EmoticonEmoticon