Jalaludin Rumi - Secara etimologi, Hizbut Tahrir (HT) berarti "Partai Pembebasan". Berdiri tahun 1953 di Jerusalem, HT adalah sebuah organisasi atau partai politik internasional pan-Islam yang bertujuan untuk atau ingin menciptakan (menegakkan) kembali sistem politik-pemerintahan Khilafah Islam (Islamic Caliphate) yang tumbang pada tahun 1924 yang ditandai dengan berdirinya negara sekuler Turki dan rontoknya Daulah Ustmaniyah (Ottoman). Meskipun namanya atau bajunya bernama "Khilafah" tetapi isinya atau dalemannya sebetulnya sistem kerajaan atau dinasti.
Dalam konsep sistem Khilafah yang baru ini, HT berambisi atau berilusi untuk menyatukan seluruh umat Islam dalam satu wadah politik negara (eh salah kerajaan, eh salah lagi khilafah maksudku) kesatuan dari Maroko sampai Mindanao. Catat baik-baik: HT itu sebetulnya "pro negara kesatuan" atau "unitary state" (seperti NKRI) bukan sistem federalisme (federal state), meskipun para pengecer dan cheerleaders-nya di Indonesia mati-matian anti-NKRI. "Negara khilafah" ala HT ini bisa disebut sebagai "superstate" yang menghimpun semua komunitas muslim di dunia ini dalam satu bendera Islam. HT mengimajinasikan terbentuknya atau adanya "Tanah Islam" seperti kaum Zionis dengan slogan "Tanah Yahudi"-nya.
Sejarah munculnya atau berdirinya HT memang sebagai reaksi atas Perang Arab-Israel yang berbuntut pada pecahnya Palestina dan berdirinya Negara Israel. Karena itu salah satu "ajaran wajib" dan doktrin fundamental HT adalah anti-Zionisme dan anti-Negara Israel yang dianggap ilegal dan wajib dimusnahkan. Faktor lain adalah karena frustasi terhadap "negara-negara sekuler" baik Barat maupun Arab yang gagal mempertahankan kesatuan Palestina. Tapi uniknya, HT sepi peminat di negara asalnya bahkan dilarang di negara-negara Arab, meskipun lumayan laku di negara-negara lain.
Draf Khilafah Hizbut Tahrir Disusun Oleh Taqiyudin, Bukan Allah - Jalaludin Rumi |
EmoticonEmoticon