Jalaludin Rumi - Harapan Aulia, siswi SMPIT Harapan Umat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, untuk ikut bertanding dalam ajang bela diri tingkat provinsi Jawa Timur, kandas lantaran diduga karena ia memakai jilbab.
Tak Mau Cobot Jilbabnya, Auliya Batal Ikut Pertandingan Karate se Jatim - Jalaludin Rumi |
Tak Mau Cobot Jilbabnya, Auliya Batal Ikut Pertandingan Karate se Jatim
Siang malam berlatih, harus batal bertanding dalam laga yang digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Magetan, Jawa Timur (Jumat, 23/12/2016). Aulia saat itu diminta panitia untuk melepas jilbab yang dipakainya dan menggantikan dengan penutup kepala yang terbuka lehernya jika ingin berpartisipasi dalam kompetisi terebut. Namun, Aulia menolak karena penutup kepala tersebut dinilai tidak menutup keseluruhan auratnya."Peserta yang lain yang sebelumnya berjilbab, mulai melepas jilbabnya satu per satu. Tapi anak itu (Aulia) perlahan dengan air mata menggenang di pelupuk, ia melangkah meninggalkan arena pertandingan," terang Janan, guru Auliya, sebagaimana dikutip Jalaludin Rumi dari situs RMOL, Senin (26/12).
Atas insiden tersebut, seorang pengajar di Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, bernam,a Maimon Herawati, menulis kritik dan keprihatinan kepada Auliya lewat akun media sosial Facebook. Ini statusnya.
------------ Jumat, 23 Desember 2016, Magetan. Aulia bersiap mengikuti perlombaan Karate se-Jatim di GOR Magetan. Siswi Smpit Harapan Umat Ngawi ini mengenakan sabuk biru. Bersama Aulia, ada beberapa siswa lain yang juga berjilbab.
Menjelang pertandingan, juri memeriksa calon peserta. Saat itu, juri meminta peserta membuka jilbab. Aulia tercekat dan tercenung. Rekan peserta berjilbab lainnya membuka jilbab mereka. Aulia memilih meninggalkan lapangan. "Ya udah. Nggak bisa [bertanding]."
Mengapa? "Kan dalam agama nggak boleh membuka aurat," jelas gadis cilik ini saat saya telpon baru saja.
Ada rasa sedih, itu pasti. Siang malam Aulia berlatih sekuat tenaga. Berangkat latihan pagi pagi sekali, lalu pulang menjelang dzuhur. Istirahat sejenak lalu pergi latihan lagi, dan baru kembali pulang jam setengah sembilan malam. Setiap hari.
Guru Aulia, Pak Ustadz Janan Farisi yang menulis tentang Aulia ini, bercerita kalau pihak official sudah berusaha protes pada juri. Tapi, tidak berhasil. Aulia didiskualifikasi karena tidak mau membuka jilbabnya.
Gadis cilik 13 tahun yang bercita-cita ingin menjadi dokter ini melantunkan doa dalam kesedihannya, semoga Allah ganti [pertandingan gagal karena mempertahankan jilbab ini] dengan yang lebih baik.
Engkaulah petarung sesungguhnya, Nak. Dan engkau telah menjadi juara. ---------------
Kini, Auliya hanya pasrah dan tetap berlatih karate meskipun dia tidak bisa bertanding pada saat itu. [Jalaludin Rumi]
Dari : http://www.dutaislam.com/2016/12/tak-mau-copot-jilbabnya-auliya-batal-ikut-pertandingan-karate-sejatim.html
EmoticonEmoticon