Jalaludin Rumi - Sebetulnya memahami aksi 112 simpel saja: emosi umat saat 411 dan 212 (November-Desember) sudah reda. Sementara, Ahok elektabilitasnya naik lagi (Januari-Februari).
Umat Islam Indonesia itu pemaaf, cinta damai, cepat melupakan. Makanya dibikin cara untuk membangkitkan emosi massa lagi agar tidak mau memilih Ahok.
NU Itu Koentji: Kemana Suara Nahdliyyin, Disitulah Kandidat Akan Berjaya - Jalaludin Rumi |
NU Itu Koentji: Kemana Suara Nahdliyyin, Disitulah Kandidat Akan Berjaya
Tapi isunya apa? Tempo hari mereka hampir berhasil menggoreng isu ahok menghina Kiai Ma'ruf. Tapi NU dan Kiai Ma'ruf menunjukkan kelasnya. Gagal deh.Mereka berusaha keras menjaga spirit 212 dengan Subuh berjamaah, koperasi 212 dan lainnya, tapi kok elektabilitas Ahok tetap naik. Kenapa?
Ibarat maraton, masa kampanye ini panjang. Mereka cuma sukses sprint lari kencang dua bulan pertama. Setelah itu umat capek ribut terus.
Jalaludin Rumi
Kalau Ahok dan timsesnya tidak bikin blunder lagi, kemungkinan masuk putaran kedua cukup besar. Susah buat satu putaran sih.Jalaludin Rumi
Celakanya, AHY malah disalib Anies setelah Anies sowan ke Habib Rizieq. Mereka rebutan massa yang sama. Turunnya AHY berarti naiknya suara Anies.Pas momentum aksi 411 dan 212, isunya mereka adalah membela Al-Qur'an. Namun setelah persidangan Ahok dimulai, mereka kehilangan isu yang bisa membangkitkan emosi umat.
Sikap Ketum PP Muhammadiyah dan Rais Am/Ketum MUI yang tidak mendukung aksi 112, adalah pukulan berat buat mereka, ditambah Habib Rizieq yang sedang tiarap untuk saat ini.
Nah, di ronde terakhir Pilkada, perebutan suara ada di tangan warga dan santri NU. Kemana suara mereka bergerak, disitulah kandidat akan berjaya.
Di sinilah kita paham kenapa ada fenomena #mendadakNU dan #MendadakSantri belakangan ini. Suka tidak suka, NU itu koentji untuk bangsa ini.
Mudahnya begini, fenomena #MendadakNU dan #MendadakSantri itu upaya untuk bikin goal di masa injury time sebuah pertandingan.
Harapan kita bersama tentu biarkanlah rakyat Jakarta memilih dengan tenang dan jernih serta damai untuk nasib mereka 5 tahun ke depan. Ayuk ngopi! [Jalaludin Rumi]
Dari : http://www.dutaislam.com/2017/02/nu-itu-koentji-kemana-suara-nahdyyin-disitulah-kandidat-berjaya.html
EmoticonEmoticon