Jakarta, Jalaludin Rumi. Menkopolkam Susilo Bambang Yudhoyono
meminta masyarakat agar tetap waspada terhadap kelompok terorisme, karena walaupun secara nasional situasi keamananan dapat dikendalikan, ancaman bom atau bentuk kekerasan lain dari kelompok terorisme bisa saja muncul sewaktu-waktu.
"Masyarakat tetap harus waspada dan perang terhadap terorisme harus terus digelorakan," tandas Menkopolkam dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Sesmenko Polkam Letjend Sudi Silalahi dalam acara Mukerwil Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU)Banten, di Cilegon, Jumat sore.
Menurut Menkopolkam, teroris dapat dilakukan oleh siapa saja, baik itu orang Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Konghucu, Budha atau siapapun, karena kelompok teroris tidak ada hubungannya dengan kelompok atau agama tertentu.
Masyarakat Harus Tetap Waspadai Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online) |
Masyarakat Harus Tetap Waspadai Terorisme
Teroris juga tidak pernah pandang bulu dan tidak mengenal siapa saja, sehingga dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, sambungnya."Warga dan pemuka masyarakat, alim ulama dan tokoh agama diminta lebih aktif dan proaktif dalam ikut berperang melawan terorisme," katanya.Menkopolkam menegaskan, Islam atau agama lain, tidak pernah mengajarkan kekerasan terhadap sesama umat manusia, tetapi jutru mengajarkan kedamaian dan kebersamaan.Tantangan utama di Indonesia saat ini adalah masih longgarnya kohesi dan lemahnya ketahanan masyarakat yang sudah masuk ke seluruh bidang, baik politik, ekonomi, social maupun budaya. "Bila ini dibiarkan, maka dikhawatirkan akan memunculkan disintegrasi bangsa," sambungnya.
Jalaludin Rumi
Pada bagian lain, Menkopolkam menyebutkan, kebijakan dan strategi Propinsi Banten yang berkenaan dengan pertahanan dan social politik, perlu memperhatikan tiga hal yaitu geografis, demografis serta kondisi sosial.Dari sisi geografis, pertahanan dan ketahanan masyarakat Banten harus berangkat dari kesadaran bahwa Banten merupakan salah satu daerah penyangga ibukota Jakarta."Sebagai lapis pertama yang berbatasan langsung dengan Jakarta, Banten sejak awal harus disiapkan dan senantiasa siap untuk menahan permasalahan yang ada di Ibukota," sambungnya.
Jalaludin Rumi
Dari segi demografi, Banten akan mengalami dinamika, pergeseran dan interaksi yang tinggi antara penduduk Banten dan Jakarta. Selain itu, pembangunan di Banten harus sesuai dengan kondisi masyarakat Banten yang religius.Mengenai otonomi, Menkopolkam mengingatkan bahwa pelaksanaan otonomi bukanlah federasi, karena sebenarnya otonomi merupakan manajemen pemerintahan dan pembangunan melalui pembagian kekuasaan dan kewenangan secara adil dan seimbang."Ini dilakukan sesuai dengan aspirasi masyarakat serta untuk mengoptimalkan SDM dalam kerangka NKRI," sambungnya.
Sementara itu, Gubernur Banten H Djoko Munandar M Eng dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Kanwil Depag HM Suroh menyebutkan, NU sebagai ormas berpengalaman, diharapkan mampu berperanan dalam ikut membantu terselenggaranya arah kebijakan
pembangunan.
"Mukerwil NU kali ini juga diharapkan bisa melahirkan ide-ide cemerlang demi kemajuan Banten," sambungnya.Sebelumnya, sekitar 500 orang anggota pengurus ranting sampai pengurus wilayah NU se Banten yang hadir, mendapat tausiah (pengarahan) dari Ketua Umum PB NU KH Hasyim Muzadi yang intinya mengingatkan bahwa NU dalam penyebaran agama Islam senantiasa sesuai dengan hikmah kebijaksanaan, merelevasikan hubungan agama dan negara, dan tidak mengkontradiksikan agama dengan berbagai macam unsur kekuatan, termasuk kekuatan negara dan semacamnya.(Cih)
Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/572/masyarakat-harus-tetap-waspadai-terorisme
Jalaludin Rumi
EmoticonEmoticon